HYPERBARIC OXYGEN THERAPY (HBOT) PADA PASIEN COVID-19 DAN POST-COVID-19

Main Article Content

Rizal Zainal

Abstract

Pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh novel severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), telah menyebabkan peningkatan rawat inap untuk pneumonia yang disertai dengan kegagalan fungsi organ. Sampai Januari 2022, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang telah terinfeksi dengan SARS-CoV-2, mulai dari gejala ringan pada saluran pernapasan atas hingga yang membutuhkan perawatan intensif. Pilihan tatalaksana COVID-19 selain medikamentosa juga mempertimbangkan tatalaksana Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT). Sebelum digunakan pada terapi COVID-19, HBOT telah digunakan dalam berbagai macam indikasi seperti penyembuhan luka, efek terapi radiasi, fasitis nekrotikans, keracunan karbonmonoksida, dan diving decompression illness. Pada penderita COVID-19 dan post-COVID-19 yang ditatalaksana dengan HBOT beberapa penelitian menunjukkan berbagai macam perbaikan dalam resolusi gejala yang ada.

Article Details

Section
Articles