Penatalaksanaan Terkini Tuli Mendadak

Main Article Content

Abla Ghanie
Ahmad Hifni

Abstract

Tuli mendadak atau sudden deafness adalah penurunan pendengaran sensorineural 30 dB atau lebih,
paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu
kurang dari tiga hari dan merupakan keadaan kegawatdaruratan di bidang otologi. Kemungkinan penyebab
tuli mendadak adalah infeksi virus, gangguan vaskuler, ruptur membran intrakoklea dan penyakit telinga
dalam yang berhubungan dengan imun.Diagnosis tuli mendadak ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, audiologi dan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya. Terapi untuk tuli
mendadak adalahtirah baring sempurna (total bed rest) istirahat fisik dan mental selama 2
minggu,vasodilatansia yang cukup kuat, kortikosteroid,vitamin C, vitamin E, Neurobion, diet rendah garam
dan rendah kolesterol, inhalasi oksigen, obat antivirus sesuai dengan virus penyebab, terapi oksigen
hiperbarik (OHB). Kortikosteroid dapat diberikan secara sistemik maupun topikal melalui intratimpani,
pemberian kortikosteroid sistemik dapat berupa pemberian secara oral maupun intravena. Penggunaan
kortikosteroid sistemik dapat sebagai terapi awal, sedangkan pemberian kortikosteroid topikal melalui
intratimpani saja dapat sebagai terapi awal, kombinasi dengan terapi lain atau sebagai terapi penyelamatan
(salvage therapy) yang merupakan terapi yang dilakukan setelah terjadi kegagalan dari terapi awal.
Prognosis tuli mendadak tergantung pada waktu onset, usia, adanya vertigo, tinitus dan derajat ketulian,
kecepatan pemberian obat, respon 2 minggu pengobatan pertama, dan adanya faktor- faktor predisposisi.

Article Details

Section
Articles