NEW GDMT OF HEART FAILURE WITH REDUCED EJECTION FRACTION (HFrEF): THE ROLE OF DAPAGLIFLOZIN

Main Article Content

Erwin Sukandi
Amelia Farianty
Elzan Zulqad Maulana

Abstract

Gagal jantung masih menjadi salah satu penyakit dengan angka mortalitas yang tinggi di seluruh dunia. Keterlibatan komorbiditas dan variasi etiologi dari penyakit ini merupakan salah satu tantangan bagi klinisi untuk melakukan pendekatan diagnosis serta penatalaksanaan pada gagal jantung. Klasifikasi gagal jantung itu sendiri terbagi menjadi tiga yaitu, Heart Failure with Preserved Ejection Fraction (HFpEF), Heart Failure with Mildly Reduced Ejection Fraction (HFmrEF) dan Heart Failure with Reduced Ejection Fraction (HFrEF) yang terbagi berdasarkan fungsi ejeksi fraksi. Penatalaksanaan gagal jantung selama ini mengarah kepada penghambatan jalur sistem renin angiotensin-aldosteron, neprilysin dan jalur simpatis melalui agen angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, angiotensin II receptor blockers (ARB), angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNI), beta blocker (BB) dan mineralcorticoid receptor antagonist (MRA). Ketiga pendekatan terapi pada kasus gagal jantung ini merupakan pilar dalam tatalaksana kasus gagal jantung dengan/atau tanpa komorbid lainnya. Akan tetapi, angka mortalitas pada penderita gagal jantung tetap meningkat secara global, sehingga terapi lain masih dikembangkan dalam beberapa studi. Studi terbaru menunjukkan pemberian salah satu terapi diabetes mellitus yaitu agen Sodium-dependent Glucose Transporter-2 Inhibitor (SGLT2 Inhibitor) salah satunya dapagliflozin memiliki efek positif terhadap perbaikan klinis serta pencegahan komplikasi terhadap penderita gagal jantung dengan/atau tanpa diabetes mellitus. Pada tinjauan pustaka ini akan disajikan pengunaan Dapagliflozin sebagai salah satu rekomendasi terapi terbaru pada kasus gagal jantung khususnya pada HFrEF.

Article Details

Section
Articles