THE POST-PANDEMIC IMMUNITY DEBT IN CHILDREN: WHAT WE NEED TO KNOW

Main Article Content

Ariesti Karmila

Abstract

Implementasi protokol kesehatan yang ketat dalam bentuk intervensi non-farmakologis pada masa pandemi COVID-19 diakui telah memberikan dampak positif langsung dalam usaha pengendalian transmisi virus SARS-CoV2.  Selain menekan penularan COVID-19, pelaksanaan protokol kesehatan ternyata juga menurunkan insiden banyak penyakit infeksi lain. Namun, kombinasi dari adanya pembatasan sosial berskala besar di masyarakat yang panjang dan penerapan protokol kesehatan lain telah menurunkan kuantitas paparan fisiologis anak dengan berbagai berbagai mikroba di lingkungan secara bermakna. Padahal paparan inilah yang ikut menstimulasi dan membentuk sistem imunitas anak. Pandemi juga telah menimbulkan disrupsi besar pada angka cakupan imunisasi dasar. Sehingga menurunnya stimulasi imunitas akibat rendahnya sirkulasi mikroba yang diiringi dengan penurunan cakupan imunisasi telah menyebabkan timbulnya suatu fenomena yang dikenal dengan immunity debt. Banyak anak yang tidak mampu membangun imunitas terhadap berbagai mikroba yang pada saat sebelum pandemi sering terpapar secara alami. Saat ini dengan semakin terkendalinya COVID-19, berbagai restriksi telah dilonggarkan. Tetapi hal ini diikuti dengan timbulnya laporan peningkatan kasus berbagai penyakit infeksi selain COVID-19 sehingga timbul kekhawatiran akan terjadinya pandemi-pandemi baru akibat semakin besarnya proporsi anak yang rentan terhadap infeksi. Untuk mencegah hal tersebut, upaya vaksinasi kejar perlu diperkuat dan dipercepat. Monitoring dan surveilans kejadian penyakit infeksi lain di masyarakat harus dilakukan dengan baik. Selain itu, kebijakan pelaksanaan protokol kesehatan perlu diimbangi dengan penggunaan strategi lain yang masih memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk tetap terpapar dengan berbagai mikroba secara wajar sehingga dapat membangun sistem imunitas yang kuat.

Article Details

Section
Articles